Kandungan pada jahe

Kandungan senyawa lainnya yang terkandung dalam jahe : 
Rimpang jahe merah selain mengandung senyawa-senyawa kimia tersebut juga mengandung gingerol, 1,8-cineole 10-dehydro-gingerdione, 6-gingerdione, arginine, a-linolenic acid, aspartic, β-sitostrerol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenis acid, farnesal, farnesene, farnesl dan unsur pati seperti tepung kanji, serta serat-serat resin dalam jumlah sedikit.
Berdasarkan beberapa penelitian, dalam minyak atsiri jahe terdapat unsur-unsur : n-nonylaldehyde, d-camphene, d-β phellandrene, methyl heptenone, cineol, d-borneol, geraniol, linalool, acetates dan caprylate, citral, chavicol dan zingiberene. Bahan-bahan tersebut merupakan sumber bahan baku terpenting dalam industri farmasi dan obat-obatan.
Kandungan minyak atsiri jahe merah sekitar 2,58 – 2,72% dihitung berdasarkan berat kering. Kandungan minyak atsiri jenis jahe yang lain jauh berada dibawahnya. Ada jahe besar atau jahe badak berkisar 0,82 – 1,68% dan pada jahe kecil atau jahe emprit berkisar 1,5 – 3,3%. Minyak atsiri umumnya berwarna kuning sedikit kental dan merupakan senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe.
Dari penjelasan di atas, pada dasarnya, jahe mengandung banyak senyawa kimia aktif. Masing-masing senyawa tersebut diketahui memiliki khasiat tertentu bagi tubuh. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang berbagai unsur-unsur senyawa-senyawa yang ada dalam rimpang jahe, berikut ini adalah berbagai komposisi tersebut dalam 100 gram jahe : 
a. Protein: 8.6%
b. Karbohidrat: 66.5%
c. Lemak: 6.4%
d. Serat: 5.9%
e. Kalsium: 0.1%
f. Zat Besi: 0.011%
g. Potasium: 1.4%
h. Vitamin A : 175 IU
i. Vitamin B1: 0.05 mg
j. Vitamin B2: 0.13 mg
k. Vitamin C: 12 mg
l. Niasin: 1.9%
Yang paling penting dalam kandungan rimpang jahe adalah minyak atsiri. Minyak atsiri adalah minyak yang mudah menguap dan memberikan aroma khas pada jahe. Minyak atsiri mengandung komponen utama berupa senyawa Zingiberen dan Zingiberol. Senyawa yang menyebabkan rimpang jahe berasa pedas dan agak pahit adalah Oleoresin (Fixed Oil). Senyawa Oleoresin yang terdapat dalam rimpang jahe adalah sebanyak 3%-4% dan lebih banyak terdapat pada jahe merah.
Namun, jahe dengan kandungan Oleoresin yang menyebabkan efek yang pedas ternyata bisa menyebabkan sensasi panas yang berlebihan pada penderita maag kronis. Tetapi bukan berarti bahwa dalam jahe terdapat senyawa yang berbahaya bagi tubuh, karena pada dasarnya jahe sama sekali tidak mengandung zat berbahaya tersebut. Untuk itu bagi penderita maag kronis, disarankan untuk tidak berlebihan dalam mengkonsumsi jahe.

0 comments:

Post a Comment